Makalah Studi Islam 2 Kepribadian Muhammadiyah

MAKALAH STUDI ISLAM 2
KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH





Tugas ini diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Studi Islam 2
Tahun Akademik 2016/2017
Dosen Pengampu : Itsna Nurrahma Mildaeni, S.E.I.,M.Ag



Disusun oleh:
Arwin Elfani Fitriana     : 1501100081
Kelas                           : 3B




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
TAHUN 2017







                                                     KATA PENGANTAR        
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan nikmat kepada kita umatNya. Rahmat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin akhirat zaman yang sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. Bab “Kepribadian Muhammadiyah” ini kami bahas karena sangat penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin lebih mengenal mengenai Kemuhammadiyahan.
Selanjutnya, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan-pengarahan  sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada teman-teman yang telah memberikan sarannya kepasa kami agar penyusunan makalah ini lebih baik lagi.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya semua yang membaca makalah ini




Purwokerto,  2017


Penulis











DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...................................................................................................... 4
B.     Rumusan Masalah.................................................................................................. 4
C.     Tujuan.................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A.    Hakekat Muhammadiyah...................................................................................... 5
B.     Dasar amal usaha Muhammadiyah........................................................................ 6
C.     Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah......................................... 8
D.    Sifat muhammadiyah............................................................................................. 8
BAB III PENUTUP
Simpulan ......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 12
















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang        
Berdirinya Muhammadiyah berawal dari pembacaan kritis terhadap realitas di sekitar. Banyaknya ketidak adilan dan kebodohan serta pudarnya pemahaman terhadap islam, menggugah KH. Ahmad Dahlan untuk memperjuangkan ajaran Islam dan berorientasi pada gerakan moral, dakwah,  dan sosial. Hal ini ditunjukkan misi “amar ma’ruf nahi munkar” dan selalu berlandaskan pada Al-Quran dan As-Sunnah. Arti “amar makruf” ialah memerintahkan kebaikan atau kebajikan serta nahi munkar ialah mencegah kemunkaran, atau apa saja yang diingkari dan ditolak oleh Islam.
 Secara bahasa “kepribadian” berasal dari kata “pribadi” yang berarti sebagai perseorangan. “Kepribadian”(dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa lain. Apa yang membedakan Muhammadiyah dengan gerakan lainnya.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakikat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangannya serta sifat-sifat yang dimilikinya.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa hakekat Muhammadiyah?
2.      Apa saja dasar amal usaha Muhammadiyah?
3.      Bagaimana pedoman amal dan usaha perjuangan Muhammadiyah?
4.      Bagimana sifat Muhammadiyah

C.    Tujuan
1.      Memahami hakikat Muhammadiyah.
2.      Mengetahui dasar-dasar amalan usaha Muhammadiyah.
3.      Mengerti pedoman amalan dan usaha perjuangan Muhammadiyah.
4.      Memahami sifat Muhammadiyah.







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hakekat Muhammadiyah
Muhammadiyah berasal dari kata bahasa Arab “Muhammad” yaitu nama Nabi dan Rosul Allah yang terakhir. Kemudian mendapatkan “Ya’nisbiyah” yang artinya menjeniskan. Jadi Muhammadiyah berarti umat “Muhammad saw” atau “pengikut Muammad saw”, yaitu semua orang Islam yang mengakui dan meyakini bahwa Nabi Muhammad saw adalah hamba dan pesuruh Allah yang terakhir.
Muhammadiyah didirikan oleh KHA. Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330Hijriyah bertepatan dengan tanggal 18November 1912 Miladiyah di Kota Yogyakarta. Dalam pokok bahasan “Apakah Muhammadiyah itu”, pertama-tama yang ditegaskan adalah bahwa Muhammadiyah adalah suatu persyarihatan yang merupakan gerakan Islam. Pada pernyataan yang singkat ini terkandung dua pengertian yang sangat padat, yaitu Muhammadiyah sebagai suatu persyarikatan, suatu organisasi, suatu perkumpulan, atau suatu jam’iyah, dan Muhammadiyah sebagai Gerakan isalm (Islamic Movement).

1.      Muhammadiyah sebagai suatu Persyarikatan
Pernyataan Muhammadiyah sebagai suatu persyarikatan mengandung penegasan bahwa hakikatnya Muhammadiyah itu tidak lebih dari sebuah organisasi atau suatu perkumpulan/jam’iyah. Dan sebagaimana lazimnya sebuah organisasi, ia tidak lebih dari sebuah alat(tool), yaitu alat yang dapat digunakan sebagai sasaran atau wahana yang efektif dan efisien untuk memperjuangkan suatu tujuan yang dicita-citakan.
Bagi Muhammadiyah, fungsi organisai tidak lebih dari sebuah alat (tool) perjuangan semata-mata, yaitu alat perjuangan untuk dan demi tegaknya kemuliaan dan kejayaan Islam secara hakiki.
Muhammadiyah ingin menjelaskan kepada dunia luar, atau kepada siapapun yang karena kurangnya pengertian terhadap apa dan siapa Muhammadiyah yang sebenar-benarnya, bahwa Muhammadiyah sama sekali bukan merupakan sebuah mazhab, firqah ataupun sekete tersendiri terhadap Islam.

2.      Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam
Apabila dalam penegasan pertama Muhammadiyah menyatakan diri sebagai suatu persyarikatan-di dalamnya tercermin wajah Muhammadiyah dari dimensi luar, atau dimensi lahiriyahnya, maka pada penegasan yang kedua ini tercermin wajah Muhammadiyah dari dimensi ruhaniyah atau dimensi internal. Kedua dimensi ini sebenarnya tidak dapat dipisah-pisahkan, bahkan hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang utuh dan integral. Keduanya semakna dengan pengertian antara wajah dan isi, jiwa dan raga, antara hule dan morfe. Kedua dimensi ini merupakan suatu substansi yang menggambarkan wajah Muhammadiyah secara utuh.
KHA. Dahlan membangun Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 M merupakan buah dan hasil konkrit dari tadabbur KHA.Dahlan terhadap Al-Qur’an, yaitu suatu telaah mendalam, intensif dan kritis terhadap ayat-ayat yang sedang dikajinya. Dimulai dari memahami arti dari setiap kata, arti keeluruhan ayat, dikajinya juga sebab-musabab ayat tersebut diturunkan (asbabun nuzul), dipertanyakan apakah maksud yang terkandung dalam ayat itu, pesan apakah yang dapat atau yang harus diperbuat dengan ayat tersebut.
Dengan memahami motivasi yang menjadi pendorong utama berdirinya Muhammadiyah seperti di atas, maka sudah pada tempatnyalah kalau kemudian Muhammadiyah menyatakan diri dan sekaligus menyandang ciri yang khas sebagai Gerakan Islam(Islamic Movement), yaitu suatu gerakan yang lahir karena motivasi islam,bergerak semata-mata karena diilhami oleh aspirasi Islam dan dalam keseluruhan geraknya adalah dalam rangka mengaktualisasikan ajaran Islam yang bersumber pada ajaran Al-Quran dan as-Sunnah as-Shahihah. Tegasnya bagi Muhammadiyah,Islam diyakini sebagai satu-satunya sumber motivasi dan sumber inspirasi bagi seluruh gerakan dan aktifitasnya.
Muhammadiyah menyatakan dirinya sebagai suatu gerakan. Istilah gerakan ini dipergunakan oleh Muhammadiyah dengan maksud bahwa selaku lembaga yang mengemban ide dan misi sebagaimana di atas makasudah seharusnya kalau dalam dirinya terpancar vitalitas dan dinamika yang tinggi,memiliki gerak hidup dan daya juang yang tegar dan tak terpatahkan oleh kekuatan apapun. Gerakan Muhammadiyah adalah gerakan yang bersifat oto-aktifdan “self propelling growth”, tanpa menguntungkan sama sekali kekuatan dari luar, ataupun bantuan dari pihak-pihak.  


B.     Dasar amal usaha Muhammadiyah
Dalam perjuangan melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah SWT dimana kemakmuran dan kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan harus merata, Persyarikatan Muhammadiyah mendasarkan segala langkah, gerak dan amal usaha di atas prinsip-prinsip yang timbul dalam Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
1.      Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, ibadah dan taat kepada Allah semata-mata.
Dalam melaksanakan segala gerak dan kegiatannya maka tauhid dan tawakal kepada Allah harus senantiasa dijadikan landasan dasarnya, dengan maksud semata-mata untuk beribadah serta metaati semua perintah dan larangannya.
Dasar seperti ini harus menjadi siri milik pribadi setiap warga Muhammadiyah sehingga dapat menjadi contoh teladan dalam pembangunan dan perbaikan negara dan masyarakat.
2.      Hidup manusia bermasyarakat
Muhammadiyah adalah suatu faktor yang kuat dalam perkembangan masyarakat serta warga Muhammadiyah merupakan anggota masyarakat yang tidak diam, akan tetapi bergerak maju, aktif dinamis dalam membangun. Oleh karena itu gerakan Muhammadiyah harus aktif dan menonjol di tengah-tengah masyarakat untuk memimpin atau paling tidak menjadi sosok penerang yang cemerlang.
3.      Menegakkan ajaran Islam dengan keyakinan
Bahwa Islam adalah satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Muhammadiyah berkeyakinan bahwa tidak ada dasar landasan yang dapat membahagiakan manusia di dunia ini kecuali dengan dasar Al-Qur’an dan al-Hadits yang akan membawa kebahagiaan manusia yanghakiki di akhirat kelak. Oleh karena itu apapun ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Quran dan as-Sunnah wajib dan mutlak dipatuhi. Segala kebijaksanaan pimpinan serta taktik dan strategi perjuangan harus dinilai dan sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.
4.      Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah wajib, sebagi ibadah kepada Allah dan berbuat ihsan dan islah kepada kemanusiaan.
Setelah Muhammadiyah dapat berdiri tegak dan berjalan di atas landasan seperti di atas, barulah kuat menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran islam serta mampu mengatasi berbagai rintangan, hambatan, tantangan dan halangan yang ada.
5.      Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW
Ittiba’ atau mengikuti jejak langkah perjuangan Rasulullah SAW adalah wajib menjadi syarat yang tidak boleh tidak harus dan wajib dilakukan oleh setiap muslim, dan sesungguhnya dalam rangka menggerakkan oleh setiap muslim, dan sesungguhnya dalam rangka menggerakkan umat Islam ke arah ittiba’ itulah hakikatnya Muhammadiyah didirikan.
6.      Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi,
Muhammadiyah beramal dan berjuang denganberorganisasi yang didasarkan atas musyawarah bersama. Menghimpun dan mendidik kader pimpinan atas musyawarah bersama. Menghimpun dan mendidik kader pemimpin, mengaktifkan gerak anggota, menentukan peraturan-peraturan untuk mencapai hasil yang jauh lebih besar dan lebih dapat menanggulangi berbagai rintangan dan halangan karena bergerak dengan menggunakan organisasi.



C.    Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah

Dari segi taktik perjuangan sering orang berpendirian bahwa tidak mengapa kita bertindak menyalahi peraturan bahkan tidak mengapa bertindak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, asal dengan maksud untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Kadang-kadang sampai orang berpendapat bahwa tiada selanya berbuat sesuatu yang menyeleweng dari hukum agama, asal hanya untuk siasat belaka. Ada adagium dari Nicollomachiavelli(1469-1527) yang menyatakan: “Het doel beilight de middelen” atau tujuan menghalalkan semua cara. Maksudnya, tidak apa orang melakukan cara-cara yang kurang baik asalkan untuk mencapai tujuan yang baik. Dalam Muhammadiyah hal ini tidak boleh terjadi. Hukun dan ajaran agama Islam wajib dipegang teguh dan dijunjung tinggi. Tujuan yang baik harus dicapai dengan cara yang baik pula.cita-cita yang diridlai Allah harus dicapai dengan cara serta usaha yang diridlai Allah. Dalam hal ini Rasulyllah pernah bersabda: “Siapa menyuruh berbuat baik hendaklah dengan cara yang baik pula”.
Muhammadiyah berjuang tidak sekedar mencari berhasilnya tujuan semata-mata, tetapi di samping itu juga dengan maksud beribadah, berbakti kepada Allahdan berjasa kepada kemanusiaan. Muhammadiyah berjuang dengan keyakinan bahwa kemenangan ada di tangan Allah, dan itu akan dianugerahkan kepada siapa yang bersungguh-sungguh berjuangan dengan cara yang adil dan jujur.
Muhammadiyah berjuang tidak sekedar mencari berhasilnya tujuan semata-mata, tetapi di samping itu juga dengan maksud beribadah,berbakti kepada Allah dan berjasa kepada kemanusiaan. Muhammadiyah berjuang dengankeyakinan bahwa kemenangan ada di tangan Allah, dan itu akan dianugrahkan kepada siapa yang bersungguh-sungguh berjuang dengan cara yang adil dan jujur.   

D.    Sifat Muhammadiyah
1.      Perdamaian sesama manusia dan kesejahteraan masyarakat adalah tujuan dari perjuangan dan amal usaha Muhammadiyah.
Perdamaian berarti saling harga-menghargai, hormat-menghormati, bantu-membantu tidak saling berebut, tidak saling mencela dan saling mendengki, tidak saling memaksakan faham dan kehendak, bersikap toleran satu sama lain meskipun faham dan pendirian berlainan.
2.      Memperbanyak kawan dan mengamalkan  ukhuwah Islamiyah.
Muhammadiyah ditempat mana pun juga dan dalam keadaan bagaimanapun juga tidak boleh memencilkan diri, mengisolasi dirinya dari keramaian perkembangan masyarakat. Bahkan selanjutnya harus mengetengahkan diri serta memberikan jasa-jasa baiknya sambil memperluas hubungan dengan organisasi lain dan mengkonsolidasi dirinya sebagai organisasi yang mantap.
3.      Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.
Sering terjadi orang-orang Muhammadiyah dalam usahanya untuk memperbanyak kawan dan bersikap lapang dada, melalaikan ke-Muhammadiyahannya. Dianggapnya Muhammadiyah itu hanya sebuah rumah temapat tinggal untuk beristirahat, sedang amal dan perjuangannya dilakukan di luar. Sedemikian lapang-dadanya dan begitu luas pandangannya sehingga penyimpangan dari ketentuan organisasi dan hukum agama, dilihatnya sebagai perkara yang wajar. Sikap semacam ini tidak sesuai dan tidak dikehendaki oleh Muhammadiyah.
4.      Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
Selaku gerakan agama, Muhammadiyah bersifat keagamaan dalam segala tindakannya, sehingga mencerminkan wujud ideal .Lahir dari ajaran Islam yang murni. Muhammadiyah mengutamakan obyeknya kepada masyarakat, karena itu bersifat kemasyarakatan. Dalam sifat ini kelihatan dengan jelas, bahwa Muhammadiyah bukan partai politik dan bukan pulasekedar organisasi sosial, tetapi suatu gerakan islam yang akan merealisasikan ajaran Islam itu benar-benar bermanfaat bagi pembangunan negara material dan mental spiritual.
5.      Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta Dasar dan Falsafah Negara yang syah.
Selaku organisasi yang anggota dan pimpinannya terdiri dari manusia-manusia yang sadar sebagai warga Negara Hukum, Muhammadiyah memandang segala hukum, undang-undang dan peraturan-peraturan negara sebagai suatu kenyataan yang berkekuatan hukum, maka Muhammadiyah mengindahkan kesemuannya itu. Demikian pula Muhammadiyah menerima Falsafah Negara Pancasila dan UUD 1945 denga pengertian  yang mendalam, bahwanegara dengan segalanya seperti sekarang ini adalah merupakan hasil dari perpaduanperjuangan yang mengalami proses yang telah sama-sama kita rasai.
6.      Amar ma’ruf nahi mungkar dalam segala lapangan, dan menjadi contoh tauladan yang baik.
Muhammadiyah berjuang untuk perdamaian, suka damai, memperbanyak kawan, lapang dada, luas pandangan, sangat mengindahkan hukum dan undang-undang Negara serta peraturan pemerintah. Kesemua sifat itu bersama dengan keinsyafan untuk tidak mengabaikan amar maruf nahi munkar yang diwajibkan oleh ajaran agama Islam kepada pemeluknya.
7.      Aktif dalam perkembangan masyarakat dalam maksud ishlah, dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
Muhammadiyah perlu memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mendalam tentenag pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek kemasyarakatan, karena tanpa pengetahuan dan pengalaman itu segala usaha akan kurang berhasil atau tidak seperti yang diharapkan. Karena itulah maka Muhammadiyah harus aktif dalam perkembangan masyarakat.
8.      Kerja sama dengan golongan Islam manapun, juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingan.
Agam Islam harus disiarkan seluas-luasnya. Ajaran Islam wajib diamalkan.kepentingan agama Islam harus dibela. Itulah titik-titik pertemuan dan persamaan antara golongan-golongankaum muslimin mana pun. Muhammadiyah memendang bahwa kerjasama antara golongan-golongan Islam dalam hal ini adalah wajib. Kerjasama ini harus dilaksanakan, dicari, dirintis oleh Muhammadiyah.
9.      Membantu Pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat yang adil makmur yang diridloi Allah.
Pemerintah dalam suatu negara demokrasi adalah sebagai pengurus suatu perkumpulan besar yang mendapat kekuasaan penuh dari para anggotanya untuk mengurusi dan mencakupi segala keperluan hidup mereka, baik jasmani maupun rohani. Oleh karena itu Muhammadiyah ingin bekerjasama dengan  golongan lain dalam pembangunan Negara Republik Indonesia yang kokoh kuat, dengan rakyat dan masyarakatnya yang adil dan makmur jasmani dan rohani, dijiwai oleh iman dan amal saleh.
10.  Muhammadiyah harus memiliki sikap adil dan korektif.
Yaitu tidak senang melihat sesuatu yang tidak semestinya dan ingin mengubahnya kepada yang lebih tepat dan lebih baik, meskipun mengenai diri sendiri. Koreksi kepada diri sendiri itu diperintahkan oleh agama Islam bagitu juga koreksi keluar, yang wajib dijalankan dengan adil dan bijaksana. Kesalahan tetapkesalahan meskipun terletak pada diri sendiri dan kebenaran yang kebenaran walaupun terdapat pada orang lain. Maka tidak layak bagi kita selalu mencari kesalahan dan cela orang lain dan membuta kepada kesalahan dan cela kita sendiri.













BAB III
PENUTUP

Simpulan
Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakikat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangannya serta sifat-sifat yang dimilikinya.
Hakikat Muhammadiyah adalah suatu persyarihatan yang merupakan gerakan Islam. Pada pernyataan yang singkat ini terkandung dua pengertian yang sangat padat, yaitu Muhammadiyah sebagai suatu persyarikatan, suatu organisasi, suatu perkumpulan, atau suatu jam’iyah, dan Muhammadiyah sebagai Gerakan isalm (Islamic Movement). Dasar dan pedoman amal usaha serta perjuangan Muhammadiyah yaitu hukum dan ajaran agama Islam wajib dipegang teguh dan dijunjung tinggi. Serta memiliki sifat-sifat seperti:
1.      Perdamaian sesama manusia dan kesejahteraan masyarakat adalah tujuan dari perjuangan dan amal usaha Muhammadiyah.
2.      Memperbanyak kawan dan mengamalkan  ukhuwah Islamiyah.
3.      Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.
4.      Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5.      Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta Dasar dan Falsafah Negara yang syah.
6.      Amar ma’ruf nahi mungkar dalam segala lapangan, dan menjadi contoh tauladan yang baik.
7.      Aktif dalam perkembangan masyarakat dalam maksud ishlah, dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
8.      Kerja sama dengan golongan Islam manapun, juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingan.
9.      Muhammadiyah harus memiliki sikap adil dan korektif.
10.  Membantu Pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat yang adil makmur yang diridloi Allah.







DAFTAR PUSTAKA

Suwarno, Margono Poespo. 1995. Gerakan Islam Muhammadiyah. Yogyakarta: PT Persatuan Offset Yogyakarta.


Komentar

Postingan Populer